Tenggelam di Kegelapan

 


Terkadang seseorang melukaimu sangat dalam.
Sampai itu tak terasa sakit sama sekali.
Hingga sesuatu membuatmu merasa lagi.
Lalu semuanya terjadi lagi dan lagi.
Setiap kata, setiap rasa sakit, setiap peristiwa. 

Bagaimana kau mengerti darimana aku berasal?
Walaupun kau bertanya, walaupun kau mendengar.
Kau tidak benar-benar mendengar, melihat, dan merasakan. 

Kau tidak mengingat ceritaku,
Kau belum pernah berjalan di jalanku,
Kau belum pernah melihat apa yang aku lihat. 

Masa laluku mendefinisikan aku.
Inilah diriku.
Aku, tidak dilihat, tidak didengar, tidak diinginkan.
Inilah diriku. 

Kesedihan yang mendalam mengisi jiwaku.
Dalam dan semakin dalam aku jatuh ke dalam diriku sendiri.
Tidak ada yang dapat membuatku keluar.
Terjebak di penderitaan dalam hidupku. 

Tersesat diantara kesedihan dalam jiwaku.
Tidak bisa melihat sebuah cahaya, tidak bisa melihat fajar.
Untuk merasakan, untuk berharap, untuk bermimpi. 

Hari tergelap dalam hidupku terus berdatangan.
Malam tergelap untuk jiwaku tidak pernah berhenti.
Ini terlihat seperti selalu malam dan mimpi buruk, 
dan tidak pernah pagi. 

Selalu berharap kau bisa melihat ibumu tersenyum kembali.
Menenangkanmu saat segala hal berantakan.
Ibumu pergi begitu saja.
Tanpa pamit, tanpa diinginkan. 

Aku tahu aku tidak berdaya, bergantung, putus asa.
Tetapi apa yang terjadi ketika kau 
mendapatkan apa yang paling mengancam dalam hidupmu? 

Aku mendengar banyak janji, dan itu semua terdengar sama.
Janji-janji itu terbukti kosong. 

Matahari terbit setiap pagi. 
Tetapi apa kau tahu dimana?
Berbeda-beda di setiap tempat.
Aku menjadi bergantung kepadanya. 

Aku berharap seseorang akan memberitahu kepadaku 
jika semuanya akan baik-baik saja.
Suatu hari nanti, mungkin..
Aku merasa normal.
Dan tidak pernah merasa sendirian. 

Mungkin aku tidak bisa melewati semua ini sendirian.
Masa laluku, sejarahku, ceritaku ini bukanlah salahku. 
Ini bukan karena aku, dan tidak harus menentukan masa depanku. 

Aku pantas dicintai, aku pantas diberi perhatian, dan cahaya redup itu, semua muncul perlahan.
Cahaya redup itu membuatku berharap bahwa suatu hari cahaya sebenarnya akan datang kemudian.





Posting Komentar

0 Komentar