Mayoritas kehidupan anak pesisir Jakarta merupakan anak yang tidak bersekolah maupun putus sekolah. Mereka menganggap bahwa biaya sekolah sangatlah mahal.
Mereka lebih memilih membantu orang tua menjadi nelayan kerang hijau maupun pengupas kerang hijau. Selain itu, sebagian dari perempuan pesisir memilih menikah muda sebagai solusi kehidupan.
Menikah adalah proses kehidupan jenjang serius yang membutuhkan segala kesiapan. Mulai dari kesiapan mental, fisik, keuangan, hingga ilmu mendidik anak.
Menikah merupakan komitmen seumur hidup yang harus dijalani oleh sepasang suami istri. Sehingga, pernikahan harus dilaksanakan sebaik mungkin agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dilansir dari website halodoc.com, usia ideal menikah secara fisik dan mental adalah 20 sampai 25 tahun bagi perempuan dan 25 sampai 30 tahun bagi laki-laki. Di usia tersebut, baik perempuan maupun laki-laki sudah mampu berpikir secara dewasa dan matang.
Angel merupakan salah satu ibu rumah tangga yang telah menikah sejak umur 17 tahun. Ia merupakan warga pesisir Muara Kali Adem, Jakarta Utara.
Angel telah memiliki seorang anak laki-laki berusia satu tahun. Ia mengalami putus sekolah sejak menduduki bangku SMP dikarenakan tidak adanya biaya.
Angel merupakan seorang pendatang dari kota Indramayu. Suaminya pun bekerja sebagai nelayan kerang hijau di Muara Kali Adem, Jakarta Utara.
Angel memilih menikah muda dikarenakan terbentur biaya untuk melanjutkan sekolah. Ia memilih menikah muda dan berfokus mengurus anak sebagai jalan pintasnya.
Selain itu, Angel menganggap bahwa pernikahan dini sudah menjadi hal biasa di lingkungannya. Ia pun tidak merasa malu jika sudah menikah dan memiliki anak.
Dahulu, Angel memiliki cita-cita sebagai dokter. Namun, ia merasa bahwa biaya untuk sekolah kedokteran sangat mahal dan ia tidak dapat memenuhinya.
Walaupun demikian, Angel berharap anaknya bisa hidup lebih baik daripada dirinya. Ia pun akan berusaha semaksimal mungkin untuk tetap menyekolahkan anaknya hingga menjadi orang sukses.
0 Komentar